Thursday, December 27, 2012

Bisikan Suara Hati

  • Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil
  • Hidup tak sekedar berbuat, karena hidup adalah pilihan yang harus di perjuangkandengan ketulusan berkorban yang kelak harus dipertanggungjawabkan
  • Bukanlah suatu kesalahan ketika kamu mencoba dan kemudian gagal. Satu-satunya kesalahan adalah ketika kamu tidak berani mencoba.
  • Lakukanlah jika memang kamu bisa. Karena kamu akan menyesal ketika kamu tidak melakukan apa yang seharusnya kamu lakukan
  • Ingatlah, apapun yg menjadi perkataan dan tindakanmu, kamu harus bertanggung jawab atas resiko dari perkataan dan tindakanmu itu
  • Anda tidak akan berjaya menjadi penulis sekiranya anda tidak menjadi pembaca terlebih dahulu.
  • Belajarlah dari mereka di atasmu. Nikmati hidup bersama mereka di sampingmu. Jangan remehkan mereka di bawahmu
  • Kesalahan adalah pengalaman hidup, belajarlah darinya. Jangan mencoba tuk menjadi sempurna. Cobalah menjadi teladan bagi sesama
  • 1000 orang tidak percaya pada kemampuan kita,itu TIDAK MASALAH… Tapi kalau kita tidak percaya pada diri kita sendiri,itu BENCANA!
  • Jangan beri kesempatan kepada diri sendiri untuk menunda nunda sesuatuyang harus di lakukan pastikan untuk segera bertindak seperti yang telah anda putuskan Action is power!
sumber :http://www.facebook.com/duniapustaka?fref=ts

Thursday, December 6, 2012

Renungan

Renungan
✓ Lebih Baik Punya 1 teman yang mengerti kamu dari pada punya 100 teman yang hanya sekedar status dan kenal Nama.

✓ Meski kadang sudah menjadi sosok Terbaik, namun tak selalu dipandang baik, maka janganlah berhenti berbuat Baik.


✓ Jangan Menilai seseorang dari fisiknya, percaya atau tidak? Wajah, Harta, kekuasaan dan jabatan bisa menipu.

✓ Jadilah dirimu sendiri, temukan orang yang mencintaimu tak hanya dikala kamu 'di atas', bahkan ketika kamu jatuh 'di bawah'

✓ Jangan mengatur orang lain, jika bahkan diri sendiri tak ingin diatur oleh orang lain. (Beda ceritanya kalau atasan ngatur bawahan, coz itu memang prosedurnya.)

✓ Nikmati Hidup, Jalani setiap hari dengan penuh syukur, maka senantiasa akan bahagia. (Ga percaya? Cobain aja)

✓ Jangan jadi kacang lupa akan kulitnya, minum air harus mengerti asal sumber air, manusia juga harus ingat dari mana ia berasal.

✓ manusia hidup dengan menatap kedepan, bagaimana waktu seharusnya berputar. (Ga percaya? Lihat saja, sebagaimana manusia di ciptakan kakinya untuk berjalan maju bukan berjalan mundur.)

✓ Masa lalu perlu di ingat sebagai bagian dari kenangan dan pembelajaran hidup, namun tak perlu disesali.

✓ Cantik dan Tampan? Semuanya hanya Khayalan Belaka. Jangan terikat akan itu.

✓ Cintai Pekerjaanmu maka kamu takkan terbeban, senantiasa penuh sukacita, dan selalu Bersemangat.

✓ Tanggung Jawab adalah Kepercayaan. Terima dan jalankan dengan penuh Kejujuran. 
sumber:
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=10152290998145276&set=a.10151367526470276.811673.229538415275&type=1

Thursday, November 29, 2012

Oktariani Nurul: Pemerataan Pendidikan

Oktariani Nurul: Pemerataan Pendidikan: Awalnya, setiap saya mendengar Pemerataan Pendidikan, maka yang ada di benak saya adalah keadaan pendidikan yang tidak merata antara yang hi...

Tuesday, November 20, 2012

Mother Teresa of Calcutta

Kata Bijak Bunda Teresa



Sejak semula tidak pernah sekali pun saya meminta imbalan. Saya rindu melayani kaum miskin hanya dengan kasih kepada Allah. Saya ingin kaum miskin menerima dengan cuma-cuma apa yang kaum berpunya dapat dengan uang mereka (Mother Teresa)

Kasih yang tulus tidak pernah menilai hasilnya, melainkan hanya memberi (Mother Teresa)

Kita mengabarkan kepada orang-orang tentang betapa baiknya, betapa maha pengampun, betapa penuh pengertiannya Allah, tetapi apakah kita sudah menjadi bukti yang nyata?
Dapatkah mereka sungguh-sungguh melihat kebaikan, pengampunan, pengertian tersebut ada dalam hidup/diri kita? (Mother Teresa)

Mereka yang tidak diinginkan dan tidak dicintai ...mereka yang berjalan di dalam dunia tanpa ada satu pun yang memperhatikan.
Pernahkah kita pergi untuk menemui mereka? Pernahkah kita mengenal mereka? Pernahkah kita mencoba untuk menemukan mereka? (Mother Teresa)

Mengasihi harus menjadi perbuatan yang sedemikian biasa bagi kita sebagaimana hidup dan bernafas, hari demi hari sampai ajal menjelang (Mother Teresa)

Satu hal yang saya minta dari Anda: jangan pernah takut untuk memberi, tetapi jangan memberi dari kelebihan Anda. Berikan dimana hal itu sukar bagi Anda (Mother Teresa)

Berdoalah dengan keindahan doa anak kecil, dengan hasrat yang paling dalam untuk mengasihi dengan sungguh-sungguh dan untuk menyatakan kasih kepada orang yang tidak dikasih (Mother Teresa)

Kita tidak dapat menempatkan diri kita langsung di hadirat Allah tanpa membuat jiwa dan raga kita sepenuhnya berdiam diri (Mother Teresa)

  • Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud tersembunyi di balik perbuatan baik yang engkau lakukan itu. Tetapi tetaplah berbuat baik.
  • Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan teman-temanmu iri hati atau cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu.
  • Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu. Tetapi tetaplah bersikap jujur dan terbuka setiap saat.
  • Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun dapat dihancurkan oleh orang lain dalam satu malam saja. Tetapi janganlah berhenti dan tetaplah membangun.
  • Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi tetaplah berbahagia.
  • Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tetapi teruslah berbuat baik (Mother Teresa)
Berikan yang terbaik dari apa yang engkau miliki dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi tetaplah berikan yang terbaik. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikirkan atas perbuatan baik yang engkau lakukan. Percayalah bahwa mata TUHAN tertuju pada orang-orang yang jujur dan DIA melihat ketulusan hatimu (Mother Teresa)

ARI LASSO - KEDAMAIAN HATI

Monday, October 15, 2012

PSY - "MIKO STYLE" (Gangnam Style) Parody By Miss Korea 2012 Contestants

Kesadaran

yang penting dalam menjalani hidup
adalah apa yang ada didekat dan sekeliling kita
saat ini jangan lihat masa lampau
dengan penyesalan,jangan pula lihat masa depan
dengan ketakutan tapi lihatlah disekitar kita
dengan penuh kesadaran
6180_1148446919067_2970556_n <"http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/reuni" target="_blank"> Photobucket <"http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/me%20%20n%20my%20friend%20dr%20omk%20kelompok%20santo%20antonius" target="_blank">
Photobucket <"http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Cover%20Photos" target="_blank"> Photobucket <"http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Cover%20Photos" target="_blank"> Photobucket <"http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Cover%20Photos" target="_blank">
Photobucket <"http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Cover%20Photos" target="_blank"> Photobucket<"http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Cover%20Photos" target="_blank"> Photobucket <"http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Mobile%20Uploads" target="_blank">
Ruli Dunga<"http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Mobile%20Uploads" target="_blank"> Nasaq <"http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Mobile%20Uploads" target="_blank">Panitia narsis <"http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Mobile%20Uploads" target="_blank">
All for one<"http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Mobile%20Uploads" target="_blank"> Tri in one <"http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Mobile%20Uploads" target="_blank"> Photobucket <"http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Mobile%20Uploads" target="_blank">
hmm begaya dulu <"http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Mobile%20Uploads" target="_blank"> Photobucket <"http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Mobile%20Uploads" target="_blank"> Photobucket <"http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Mobile%20Uploads" target="_blank">
Photobucket <"http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Mobile%20Uploads" target="_blank"> Photobucket <"http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Mobile%20Uploads" target="_blank"> kk peter pu gaya mantap
<"http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Mobile%20Uploads" target="_blank"> beginilah nasibnya kalau malam minggu g da yg temanin

Friday, October 12, 2012

Mencoba yang baru

BELAJARLAH DARI RUMPUT WALAUPUN DI INJAK,DI BAKAR DAN DIPOTONG TAPI MUNCUL KEMBALI LEBIH HIJAU DAN KUAT DARI SEBELUMNYA JADILAH PRIBADI YANG KUAT DAN PANTANG MENYERAH INI HANYA RUMPUT BAGAIMANA DENGAN KITA??? < href="http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Untitled%20Album" target="_blank">Photobucket < href="http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Untitled%20Album" target="_blank">401709_3054360805723_897272314_n < href="http://s1280.beta.photobucket.com/user/Eugenius_Haryanto/library/Facebook/Untitled%20Album" target="_blank">Photobucket

Rumput yang tidak bisa bicara akhirnya berbicara


Wednesday, October 10, 2012

Mars OMK Santo Damian Bengkong Batam.wmv

Renungan (g ada loe g rame)MUKA BULAT

27 September 2012


Feeling lost?? Coming home!!

Betapa SENANG dan BAHAGIAnya hatimu bila Anda bagaikan domba yang diletakkan di atas bahu sang gembala, yang membawamu pulang ke kandang. Akan tetapi, Anda akan merasakan betapa BERARTInya dirimu bila Anda dapat berjalan dengan kakimu sendiri sambil mengikuti sang gembala ke kandang hatinya. maka Tuhan pun sedang merindukan kehadiranmu di dalam Hati-Nya, bahkan lebih mengagumkan lagi ketika pagi diberikannya kepadamu sebagai cahaya-Nya yang menerangi jalan pulangmu kepada-Nya.

25 September 2012


Hidup adalah sebuah keAJAIBan Allah yang nyata dalam dirimu. Karenanya semoga hidup yang telah Anda jalani hari ini juga menjadi pintu berkat dan sarana bagi ALLAH untuk senantiasa menghadirkan keAJAIBan dalam keseharianmu bagi mereka semua yang engkau kasihi. Selamat malam selamat beristirahat, Berkat Tuhan menyelimutimu semua malam hari ini.

22 September 2012

Kasih itu sederhana, sesederhana saat kita diam walaupun kita marah sesederhana saat memberi perhatian, meskipun kita terabaikan kita tidak tahu berapa banyak orang yang berarti dalam hidup kita, sampai suatu saat kita sadar bahwa kita sangat merindukan kehadiran mereka.Hidup memang tak mudah, tapi jika kita terus berjuang tanpa lelah, akhir yang indah akan selalu menunggu untuk kita sapa.

20 September

Selamat malam saudara/saudariku, sahabat/kenalanku semuanya, dari hati yang paling dalam dan dengan rasa syukur aku mengucapkan banyak terima kasih untuk kalian semua atas dukungan, persahabatan dan kekeluargaan yang telah kalian berikan kepadaku selama ini, baik secara langsung maupun tidak langsung di hari ulang tahunku ini aku juga ingin mengatakan: Sahabat itu seperti malaikat yang menegakan kaki kita ketika sayap kita tak dapat mengepak. Sahabat membuat kita ingat bahwa kita ini dapat terbang. Makasi buat ucapanmu semua di hari Ulang tahunku ini, doaku selalu semoga berkat Tuhan melimpah dalam seluruh hidupmu. Miss you all.....

19 September 2012

Bergelut dalam kehidupan kerap kita berharap naik tanpa turun, lembut tanpa keras, dingin tanpa panas, baik tanpa jahat....dst. Namun justru keduanya kita alami, tanpa kecuali. Apapun yang kita buat, apapun yang kita alami bukanlah sekedar peristiwa manusiawi yang datang pergi silih berganti tanpa sisakan makna berarti. Semua adalah proses penyadaran akan pentingnya arti hidup yang Tuhan berikan pada kita. Inilah yang terpenting dari sebuah kehidupan bahwa kita tahu untuk apa kita hidup, untuk siapa kita hidup, dan bagaimana semestinya kita hidup. Apakah kita mau belajar sesuatu dari yang kita miliki dan kita alami untuk menemukan kesadaran yang lebih besar???!
Tuhan bantu aku untuk tak menyingkirkan Engkau dalam setiap peristiwa hidupku agar aku mampu memaknai hidupku dalam namaMu
-sgl sst ada batas, sgl sst utk Tuhan-

16 September 2012

Kecemasan sering melanda diri kita. Kecemasan itu datang dan pergi tanpa penyebab yang jelas. Kecemasan terkadang membuat kita mengalami kegelisahan berat, sehingga kita seakan-akan telah masuk ke dalam zona ‘gejala sakit jiwa’. Kecemasan senantiasa berada dalam jiwa kita, karena tanpa sengaja kita telah memeliharanya. Memelihara kecemasan itu bagaikan memelihara harimau lapar yang semakin hari akan semakin ganas dan akhirnya akan melumat semangat kita sampai tanpa ada harapan yang tersisah. Kecemasan itu sangat melelahkan, lebih daripada persoalan yang sedang kita hadapi. Kecemasan akan merusak kebahagiaan, karena membuat kita ragu untuk melangkah.

16 September 2012

Aku harus tetap memilih untuk berjalan dengan ringan meneruskan hidup, mimpi, hasrat, dan kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang ada di kepala, meski aku sadar terkadang hidup begitu ganjil dan mengurung -Katzenjammer-
Rasanya memang itu yang harus terjadi, aku harus tetap meneruskan perjalanan, ".......Sebab beginilah caraku menjalani hidup dengan sepenuh-penuhnya"
-sgl sst ada batas, sgl sst utk Tuhan-

 14 September 2012 

 

Bila kita mencintai, kita harus siap untuk mengampuni. Semakin besar cinta yang kita berikan, semakin mudah kita dilukai, karena hanya orang-orang yang kita cintai yang paling dapat melukai. Namun Pertanyaan buat kita renungkan bersama: bila kita dikecewakan oleh orang-orang yang kita cintai (entah suami/istri/anak/teman dll) akankah kita berhenti untuk mencintai mereka? Cinta adalah keputusan untuk tetap mencinta, dan mengampuni adalah bagian dari cinta.

8 September 2012

Keheningan sore ini menghantar aku pada permenungan yang panjang, Hening...dimana rasa itu begitu mengigit, seakan membawa kembali seribu satu pengalaman, yang membuat hati bergetar...ada senyum yang mewarnai bibir, ada juga air mata yang mengiasi wajah. Inikah rangkaian dari rajutan kehidupan yang harus aku jalani?? Ada pengorbanan, ada kesabaran, ada kesetiaan dan ada kepasrahan. Semua ini dijalani dengan satu keyakinan akan adanya harapan kebahagiaan.... permenungan itu samapai pada Satu kata, yaitu “Kasih-Mu Tuhan” memberikan sejuta harapan bagiku.

7 September 2012

Kadangkala, kamu merindukan seseorang, bukan karena lama tak bertemu, tapi karena apapun yang kamu lakukan, kamu berharap dia ada di sampingmu. Maka,kesetiaan berarti ketulusan untuk menyimpan satu nama tetap dihati, kemudian berjanji untuk tidak mengkhianati.
-Romo Busyet Penuh Pesona-

6 September 2012

Orang menjelajahi bumi dan lautan untuk sendiri menyelidiki kemashuran Sang Guru yang luar biasa tadi.
"Mujizat-mujizat apa yang telah dilakukan oleh Guru anda?" Sang Guru bertanya kepada muridnya.
Jawab sang murid "yaah...ada banyak sekali mujizat dan mujizat."
Jawab sang Guru "Di negaramu dianggap mujizat kalau Tuhan melakukan atau mengabulkan kemauan orang? sambil tersenyum Sang Guru berkata lagi; Di negara kami dianggap mujizat, kalau orang melakukan KEHENDAK ALLAH." -Anthony de mello-

Selamat pagi semua, selamat menikmati mujizat dengan melakukan kehendak Allah hari ini.

5 September 2012

Sanggupkah kita merasa bahagia ditengah padang gurung yang tandus? Adakah setitik harapan untuk hidup disana? Bertahan di tengah kehidupan yang tidak menyenangkan, bisa saja terjadi, ketika kita dengan kelelahan mau datang kepada Tuhan dalam situasi buruk kita dan berkata : “Tuhan, jika Engkau sudah tidak memiliki apa-apa yang dapat Engkau berikan untuk menolong aku, biarkan aku sejenak menyandarkan diriku di kaki-Mu dan menumpahkan semua air mataku...Itu sudah memberikan kelegaan bagiku”. Buatlah mata ini terpesona akan keajaiban-Mu.

Selamat pagi selamat menikmati keajaiban Tuhan dalam hidupmu

4 September 2012

Ketika Allah kirimkan seorang pendamping padamu...Allah tidak memberikan seseorang yang sempurna...karena engkaupun tak sempurna.Allah mempertemukanmu dengannya,sehingga kalian dapat saling berbagi, dan bertumbuh bersama.Jika kamu telah memiliki sepinggan nasi yang pasti baik, putih dan sehat untuk dirimu.Mengapa kamu harus berlengah dan mencoba mencari makanan yang lain....???Begitupulah dalam kehidupan.Jika kamu telah memiliki seorang pendamping yang membawa kebaikan kepada dirimu, Menyayangimu, Mencintaimu dan Mengasihimu dengan tulus hati dan sepenuh hati.
Mengapa kamu harus berlengah dan mencoba membandingkannya dengan yang lain...??
INGAT...Jangan pernah mengejar KESEMPURNAAN...
Karena kelak kamu akan kehilangan yang terbaik yang sudah kamu miliki dan kamu akan menyesal.
Selamat pagi sahabat-sahabatku. Selamat berbagi bersama keluarga tercinta dan orang-orang tersayang... Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati semua.

3 September 2012

Senyumnya

Air mata adalah salah satu cara bagaimana mata berbicara ketika bibir tak mampu menjelaskan apa yg telah membuat perasaanmu terluka.Dan selalu ada sebuah alasan untuk apa yang terjadi dalam hidupmu.
yang terpenting adalah bagaimana kamu bisa belajar dan mengambil hikmah dari setiap peristiwa hidupmu...

-Romo Busyet Penuh Pesona-

 

1 September 2012


Jangan membenci yang tak bisa kamu miliki... kadang kamu harus berhenti peduli pada seseorang, bukan karena membencinya, tapi karena dia tak pernah menyadari bahwa kamu peduli padanya.Dan yang terpenting, dalam cinta, temukan dia yang tidak takut mengakui bahwa dia merindukanmu. Dia yang tahu kamu tidak sempurna, Tapi memperlakukanmu secara sempurna.


-Romo Busyet Penuh Pesona-

 

By: Romo Jack Buran

Doa Untuk Orang Tua

Doa Untuk Orang Tua

Ya Allah, Bapa yang penuh kasih sayang, kami bersyukur kepada-Mu atas orangtua kami.
Lewat mereka Engkau telah menciptakan kami.
Melalui kasih sayang mereka, Engkau menyayangi kami.
Mereka mendidik, mendampingi, dan menuntun kami. Mereka membesarkan kami dan menjadi sahabat kami.
Berkatilah mereka senantiasa.
Berilah mereka kesabaran.
Terangilah akal budi mereka supaya mereka selalu bertindak bijaksana.
Berilah mereka kesehatan agar tetap mampu menjalankan tugas mereka sebagai pembina keluarga.
Berilah rezeki secukupnya untuk kami semua; dan hindarkanlah orangtua kami dari marabahaya.
Sempurnakanlah kasih mereka satu sama lain, sehingga mereka dapat menjaga kelestarian perkawinan, dan tetap setia pada janji perkawinan mereka.

Semoga mereka dapat menjalankan tugas dengan baik bagi gereja, masyarakat, dan keluarga.
Buatlah keluarga kami menjadi Gereja kecil yang selalu mengasihi-Mu dan mengasihi Yesus, Putra-Mu.

Kami mohon pula berkat-Mu untuk semua orangtua, yang dengan rela dan penuh tanggung jawab telah menjalankan tugas selaku orangtua atas anak-anak mereka. Semoga pengorbanan mereka tidak sia-sia.
Bila mereka menghadapi kesulitan dan tantangan, sudilah Engkau menunjukan jalan keluar yang diperlukan.
Jangan biarkan mereka merana karena kegetiran hidup.

Kami berdoa pula bagi para orangtua yang sering dilupakan oleh anak-anak mereka.
Sudilah Engkau menghibur dan menguatkan hati mereka.
Teristimewa kami berdoa bagi para orangtua yang merasa gagal dalam membangun keluarga dan mendidik anak-anak.
Semoga kepedihan ini tidak membuat mereka putus asa, tetapi semakin menyadarkan mereka untuk senantiasa bersandar pada-Mu.

Bapa, semua permohonan ini kami unjukan kepada-Mu demi Yesus Kristus Putra-Mu, yang menjadi teladan kami dalam menghormati dan mengasihi orangtua.
Dialah pengantara kami untuk selama-lamanya.
Amin

Puji syukur 1992, No. 161

Saturday, October 6, 2012

Bolo Dupakan(g ada loe g rame)

 Posted by Lentera Group

Tidak bisa dipungkiri bahwa berkembang tidaknya suatu bangsa tergantung pada kaum muda. Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, kaum muda mempunyai posisi yang penting sebagai pembawa perubahan. Setiap ada kemandegan, yang berujung pada penderiataan rakyat, kaum muda siap mendobraknya. Dengan demikian, tidak disangsikan lagi peran kaum muda sebagai “agent of change”.
Situasi demikian juga terjadi dalam lingkup gereja Katolik. Kaum muda merupakan pembawa perubahan kehidupan menggereja. Kehadiran mereka bukan hanya sebagai ‘bolo dupakan’ dengan aktifitas seputar tempat parkir. Tetapi mereka diharapkan, dan sudah seharusnya lebih berperan lagi sebagai penggerak kehidupan menggereja. Idealisme demikian, kiranya masih jauh dari harapan, ketika melihat sepak terjang orang muda. Tidak jarang saling menyalahkan (dalam diam) antara orang muda dan orang dewasa.

Pengalaman terlibat dalam dinamika bersama kaum muda selama ini. Sepertinya orang muda mempu-nyai dinamika tersendiri, yang berbeda dengan dinamika orang tua. Perbedaan dinamika ini terkadang kurang terjembatani. Sehingga saling silang pengertian mudah terjadi. Satu hal yang mungkin bisa dilakukan adalah duduk bersama, sharing bersama. Berbicara kemauan masing-masing untuk kemudian mencari titik temu atau setidaknya saling mengerti.
Macetnya kegiatan-kegiatan orang muda juga disebabkan oleh kurang atau tidak adanya evaluasi kegiatan. Kalaupun ada evaluasi ya tinggal evaluasi, tanpa ada tindak lanjutnya. Sekedar memenuhi permintaan untuk sahnya laporan pertanggungjawaban. Dana terkadang muncul juga menjadi kendala. Namun benarkah dana merupakan kendala? Persoalan pendanaan seharusnya hanyalah persoalan kecil, ketika ada kreatifitas dalam penggalian dana.
Beberapa tantangan di atas disinyalir merupakan dosa pembinaan kaum muda itu sendiri. Oleh Philips Tangdilintin (2008) diungkapkan adanya lima dosa pembinaan kaum muda.
NATO = no action, talk only”, banyak omong, kaya rumusan, kurang aksi!
Tidak dipungkiri pentingnya peran dan pembinaan kaum muda. Dalam banyak kesempatan pertemuan hal ini selalu menjadi topik dan bahasan yang hangat, yang akhirnya menghasilkan rumusan-rumusan rekomendasi yang sangat baik. Rekomendasi kemudian disosialisasikan dan berhenti sebatas sosialisasi saja. Penjabaran aktualisasi ke dalam kegiatan-kegiatan atau gerakan-gerakan pembaharuan tidak terjadi.
Menganggap orang muda katolik hanya ‘harapan masa depan’.
Orang muda dianggap sebagai the churchmen of tomorrow, warga gereja masa depan. Sehingga dalam setiap kegiatan-kegiatan, orang muda cenderung ditempatkan sebagai pelengkap (penderita), kurang mendapat tempat yang strategis. Hal ini disebabkan ‘katanya’ orang muda kurang pengalaman. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mungkin punya pengalaman, ketika tidak diberi tanggungjawab atau dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan.
Menganggap pembinaan orang muda katolik sebagai ‘opsional’
Perubahan dan pembaharuan menuju keadaban publik merupakan opsi gereja yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Tanggung jawab dan peran terbesar dalam perubahan dan pembaharuan ada di tangan kaum muda. Untuk itu dibutuhkan generasi muda yang lebih jujur, lebih adil, lebih disiplin, lebih bertanggung jawab, lebih terbuka-inklusif, memiliki daya juang dan iman yang kokoh. Maka pembinaan orang muda katolik haruslah menjadi pilihan esensial dan imperaktif, bukannya opsional.
Bergerak seputar altar, lupa misi sosial.
Ketika pembinaan orang muda katolik sudah berjalan, kegiatannya berlangsung di seputar altar. Kegiatan sosial atau politik kurang mendapatkan porsi. Sehingga tidak heran semakin berkurangnya tokoh-tokoh sosial atau politik dari kalangan muda katolik.
Tanpa konsep, tanpa sistem, tanpa kontinuitas
Pembinaan masih banyak yang ditangani secara parsial, belumlah merupakan suatu sistem yang konsisten dan continuous improvement (peningkatan terus-menerus). Dapat dikatakan ganti pengurus ganti program atau kebijakan. < href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinTb-R9dgB0rM5SfrQNZwNgowoqOqhyphenhyphen1NxhWUCgBCQOgwl91UnQ1tzfWnMPkDwct-KL_B3hM2wbjix2wvOD0r0jDoq4SncUIZrApZJPCHUUxXqtHiCy6N4QuiS93f2UzY12ip9741_2uk/s1600/297691_230273267022886_370215147_n.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;">
Untuk menghadirkan ciri kaum muda sebagai agent of change, agen perubahan yang energik, kreatif, solutif, dinamis, empatik, kritis, dan berani mengambil resiko, mau tidak mau harus didukung dengan perubahan paradigma pembinaan, atau pendampingan kaum muda katolik. Paradigma yang seperti apa? Itu menjadi tanggung jawab bersama, tanpa terjebak kembali ke dalam lima dosa pembinaan. (Br. Conrad, CSA)
 Posted by Lentera Group 

Friday, October 5, 2012

Tanjung Pinang(g ada loe g rame)









OMK (g ada loe g rame)

“Malu Bertanya, sesat di Jalan”
Pernahkah anda ‘nyasar‘ ketika sedang dalam perjalanan? Coba kita ingat- ingat, bagaimana rasanya, tentu tidak enak bukan? Bisa jadi kita sudah mempunyai peta ke tempat tujuan itu, tetapi karena satu dan lain hal, eh kita masih bisa kesasar di tengah jalan. Misalnya, jika kita terlalu asyik mengobrol dengan teman seperjalanan, tahu- tahu kita menikung, padahal seharusnya lurus. Jika ini yang terjadi, umumnya yang kita lakukan adalah bertanya kepada orang lain yang kita jumpai, agar kita memperoleh petunjuk tentang jalan mana yang harus kita tempuh agar sampai ke tujuan kita.
Dalam kehidupan kita di dunia, hal yang serupa juga terjadi. Sebab sesungguhnya hidup kita di dunia ini adalah perjalanan yang seharusnya menghantar kita ke tujuan akhir, yaitu kebahagiaan abadi di Surga. Oleh karena itu, tidak usah heran, bahwa di dalam hati setiap orang selalu ada keinginan untuk hidup bahagia. Jujur saja, bukankah semua orang, baik tua maupun muda, ingin bahagia? Tetapi, harus diakui, bahwa untuk mencapai kebahagiaan di dunia ini  gampang- gampang susah. Sebabnya adalah:  dunia di sekitar kita banyak menawarkan kebahagiaan yang palsu, yang sifatnya se-saat saja, seperti permen yang manis di luar, tetapi pahit di dalam. Sehingga ada banyak orang tertipu, dan akhirnya tidak bahagia.
Nah, supaya kita benar- benar bisa hidup bahagia, kita perlu petunjuk; dan petunjuk ini kita dapatkan dari Tuhan Yesus, yang masih terus hadir dan mengajar melalui Gereja yang didirikan-Nya, yaitu Gereja Katolik. Dengan menaati ajaran Gereja-Nya inilah kita pasti akan sampai kepada tujuan akhir kita, di mana kita akan mencapai puncak kebahagiaan yang kita rindukan, yaitu saat kita bersatu dengan Tuhan dan memandang wajah-Nya yang sesungguhnya (lih. 1 Yoh 3:2). Dunia ini boleh memberikan banyak tawaran, supaya kita lengah dan menyimpang dari tujuan akhir itu, tetapi jika kita tetap berpegang kepada ajaran iman kita yang kita peroleh dari Gereja-Nya, maka kita punya pengharapan yang besar, kita tidak akan nyasar, atau jika sekalipun nyasar, maka segera dapat kembali menemukan jalan yang benar.

Semua orang ingin hidup bahagia
Katekismus Gereja Katolik mengajarkan kepada kita bahwa keinginan untuk hidup bahagia itu berasal dari Tuhan (lih. KGK 1718). Tuhanlah yang menanamkan keinginan tersebut di dalam hati setiap orang, supaya kita dapat datang mendekat kepada-Nya, sebab hanya Tuhan satu- satunya yang dapat memenuhi kebahagiaan itu dengan sempurna. Ada semacam kata- kata mutiara, yang ditulis oleh St. Agustinus dan St. Thomas Aquinas, yang berbunyi demikian:
Kita semua ingin hidup bahagia; di keseluruhan umat manusia, tidak ada seorangpun yang tidak setuju dengan pendapat ini, bahkan sebelum keinginan ini sepenuhnya tercapai.[1].
Lalu, bagaimana bisa terjadi, bahwa aku mencari Engkau, ya Tuhan? Sebab dengan mencari Engkau, Tuhanku, aku mencari kebahagiaan hidup…[2].
Tuhan sendirilah yang memuaskan- God alone satisfies.[3]

Jangan Memakai Resep Sendiri, tetapi Pakailah Resep Tuhan
Meskipun kita tahu bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya hanya diperoleh di dalam Tuhan, ada banyak orang berusaha mencari dan menentukan sendiri kebahagiaannya. Mungkin bagi orang muda, kebahagiaan disamakan dengan jalan- jalan bersama teman- teman, main game yang seru di komputer, sukses di sekolah maupun di pekerjaan, bisa berpenampilan OK, atau dapat pacar yang keren. Lalu, bagaimana jika semua itu tidak kita peroleh, apakah lalu kita punya alasan untuk tidak bahagia? Apakah kita akan kehilangan jati diri karenanya? Kabar baik yang Tuhan beri kepada kita adalah: kita tidak perlu takut kehilangan jati diri. Sebab kita semua diciptakan oleh Tuhan secara istimewa menurut gambaran-Nya (lih. Kej 1:26). Coba sejenak kita bayangkan seseorang yang paling mengasihi kita di dunia ini…. Nah, kasih Tuhan jauh melebihi kasih orang itu kepada kita. Buktinya, Tuhan bukan saja mengaruniakan banyak hal kepada kita dan mengabulkan permohonan kita, tetapi, lebih daripada itu: Ia menyerahkan Putera-Nya yang Tunggal demi menyelamatkan kita.
Ya, kita semua dikasihi-Nya dengan luar biasa, sehingga Allah Bapa mengutus Yesus Putera-Nya yang Tunggal untuk menjadi manusia dan wafat bagi kita, supaya oleh Dia, dosa- dosa kita diampuni dan kita semua dapat diangkat untuk menjadi anak- anak-Nya. Kasih Tuhan inilah yang menghendaki agar kita dapat bersatu dengan-Nya, baik di dunia ini, maupun di surga kelak. Oleh karena itu, kebahagiaan yang sesungguhnya sebenarnya tidak terbatas pada apa- apa yang dapat kita lihat dan rasakan di dunia ini, tetapi terutama adalah yang berkaitan dengan kehidupan kekal di surga kelak. Yesus bersabda, “….carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Mat 6:33). Tuhanlah yang menciptakan kita dan terlebih dahulu mengasihi kita; oleh karena itu wajarlah jika Ia ingin agar kita mengenal dan mengasihi-Nya juga. Karena kasih-Nya, Ia ingin agar kita hidup bahagia, maka jika kita ingin benar- benar bahagia, kita harus memperhatikan ‘resep‘ yang diberikan Tuhan ini, yaitu yang pertama- tama kita harus mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya. Resep berikutnya dari Tuhan adalah: sesungguhnya Ia menghendaki agar semua orang dapat masuk ke dalam Kerajaan-Nya (lih. 1 Tim 2:4). Jadi sudah menjadi kehendak Tuhan agar kita membagikan Kabar Gembira ini kepada orang- orang di sekitar kita, agar merekapun dapat masuk dalam Kerajaan-Nya.

Semua Orang Dipanggil untuk Masuk Dalam Kerajaan Allah
Setiap orang dipanggil Allah untuk masuk ke dalam Kerajaan-Nya (lih. KGK 543). Walaupun pertama- tama kabar ini diberikan kepada bangsa Israel, tetapi sesungguhnya Kerajaan ini dimaksudkan Allah untuk menerima semua bangsa. Untuk masuk ke dalam Kerajaan ini, pertama- tama kita harus menjadi anak-anak Allah, yang ‘dilahirkan kembali dari Allah’ (lih. KGK 526). Kelahiran kembali di dalam Tuhan Yesus kita peroleh dalam sakramen Baptis. Selanjutnya, kita harus menerima sabda Yesus dengan iman, dan dengan demikian kita menjadi seperti tanah gembur yang menerima benih, sehingga kelak menghasilkan buah yang banyak (lih. Lumen Gentium 5, Mrk 4:14, 26-29, Luk 12:32).
‘Buah yang banyak’ ini juga dijanjikan oleh Yesus kepada semua orang yang tinggal di dalam Dia (lih. Yoh 15:4-5). Artinya, jika kita ingin membuat hidup ini berarti dan membawa manfaat bagi diri kita dan orang lain, maka kita perlu hidup bersama Yesus, dan tinggal di dalam Dia, seperti ranting- ranting pohon yang bersatu dengan batang pohon. Nah, untuk itu kita perlu bertanya kepada diri kita: sejauh mana kita sebagai ranting- ranting Kristus bersatu dengan Dia, di dalam doa, membaca, merenungkan dan melaksanakan Sabda-Nya, dan dalam menerima sakramen- sakramen-Nya? Sejauh mana kita hidup saling mengasihi dengan sesama saudara di dalam Kristus?

Siapa yang Memegang Kunci Kerajaan Allah
Sabda Allah memberitahukan kepada kita bahwa di awal kehidupan-Nya di muka umum, Yesus memilih dua belas rasul untuk mengambil bagian dalam perutusan-Nya (lih. Mrk 3:13-19). Kristus memperbolehkan mereka mengambil bagian dalam kuasa-Nya dan mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan kebenarannya, dan menyembuhkan orang sakit (lih. Luk 9:2). Melalui mereka dan para penerus merekalah Kristus memimpin Gereja-Nya. Maka, tak mengherankan, jika Sabda Tuhan mengajarkan, bahwa tiang penopang dan dasar kebenaran adalah Gereja, yaitu jemaat Allah yang hidup (lih. 1 Tim 3:15). Jangan lupa, bahwa Kristus telah memilih Rasul Petrus sebagai pemimpin Gereja-Nya, “Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga” (Mat 16:18-19). Jadi, kita ketahui bahwa Kristus telah memberikan kunci Kerajaan Allah ini kepada Rasul Petrus (lih. Mat 16:19), dan dengan demikian mempercayakan kepemimpinan jemaat-Nya di dunia ini kepada Rasul Petrus. Kuasa ‘mengikat dan melepaskan’ adalah kuasa mengajar umat-Nya yang diberikan kepada para rasul (lih. Mat 18:18) demikian pula dalam hal pengampunan dosa (lih. Yoh 20:21-23), namun terutama kepada Rasul Petrus, sebagai pemimpin para rasul.
Jika kita merenungkan hal ini, maka kita akan mengetahui bahwa Kristus mendirikan satu Gereja (jemaat), dan menghendaki agar jemaat-Nya bersatu di bawah pimpinan Rasul Petrus dan para rasul. Sebab Tuhan Yesus menghendaki agar Gerejanya tetap ada sampai akhir zaman (lih. Mat 28:19-20), maka kepemimpinan Rasul Petrus dan para rasul ini juga terus berlangsung melalui para penerus mereka sampai akhir zaman. Nah, sekarang, Gereja (jemaat) manakah yang dipimpin oleh penerus Rasul Petrus? Jawabnya lugas dan sederhana: Gereja Katolik. Gereja Katolik sekarang dipimpin oleh Paus Benediktus XVI, yang merupakan penerus Rasul Petrus, yang jika diurut dari Rasul Petrus, menempati urutan ke 266.

Mengalami Kerajaan Allah di Dunia Ini di Dalam Gereja Katolik
Maka dengan menjadi Katolik, kita sesungguhnya sangat diberkati oleh Tuhan. Betapa tidak, kita termasuk di dalam anggota Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus sendiri! Kita menerima kepenuhan rahmat Allah yang dijanjikan Tuhan Yesus melalui kehadiran-Nya di dalam Gereja-Nya. Dengan kehadiran-Nya ini, Kerajaan Allah sudah dapat kita alami di dunia ini. Sebab di mana Yesus meraja, di sanalah hadir pula Kerajaan-Nya yang tak terpisahkan dari-Nya. Kristus meraja dalam Gereja-Nya, dalam pewartaan Sabda-Nya, dalam sakramen- sakramen-Nya secara khusus dalam Ekaristi. Ekaristi merupakan cara yang unik yang dikehendaki-Nya, untuk tetap hadir di tengah- tengah Gereja-Nya. Jadi setiap kita menyambut Ekaristi, kita menyambut Yesus dan Kerajaan-Nya (lih. KGK 1380). “Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” (Luk 22:19; 1 Kor 11:24) demikian pesan Yesus kepada para rasul-Nya. Jika kita menghayati makna ini, kita tidak akan malas ataupun terpaksa ikut perayaan Ekaristi/ Misa.
Dalam Ekaristi, Kerajaan Allah bukan saja hanya dekat, tetapi malah menghampiri dan bersatu dengan kita. Saat kita menerima Ekaristi, Kerajaan Allah hadir di dalam kita di sini dan sekarang (‘here and now’), yang merupakan gambaran jaminan kemuliaan Kerajaan Surgawi yang akan datang (lih. KGK 1402, 1419)  Ekaristi memampukan kita untuk tinggal di dalam kasih dan berbuat kasih, sehingga dengan demikian kita dapat menjadi saksi yang hidup tentang kehadiran Kerajaan Allah di dunia ini. Nah, mari kita memeriksa sikap dan perbuatan kita sehari- hari: Sudahkah kita melakukan panggilan Tuhan ini, yaitu untuk menyambut-Nya dalam Ekaristi dan menjadi saksi akan kasih Allah yang kita terima? Bagaimana sikap kita terhadap orang tua, kakak, adik, teman, guru, pembantu dan orang- orang di sekitar kita? Sebab setelah menerima benih kasih dan Firman Allah di dalam hati kita, kitapun dipanggil Allah untuk turut bekerja sama dengan Dia menaburkan benih tersebut di dalam hati sesama. Dengan demikian kasih Tuhan dan Kerajaan-Nya dapat dialami oleh semakin banyak orang, dan semakin banyak orang memuliakan nama-Nya.

Kesimpulan: Mari Mendalami Iman Katolik

Jika kita menyadari bahwa Kristus hadir di tengah- tengah kita sebagai anggota Gereja-Nya, maka hal yang harus kita lakukan selanjutnya adalah bagaimana kita mensyukurinya, menghayatinya dan mewartakannya. Ada pepatah yang mengatakan bahwa kalau kita ‘tak kenal maka tak sayang’. Bukankah ini sungguh benar? Jika kita mau menghayati kehadiran Kristus, mengalami Kerajaan-Nya yang hadir di dalam hati kita dan di dalam Gereja-Nya, maka pertama- tama kita perlu mengenal atau mengetahui iman Katolik sehingga kita dapat mengasihinya. Sebab Kristus hanya mendirikan satu Gereja, dan Gereja-Nya itu didirikan di atas Rasul Petrus (Mat 16:18), yang diberi kuasa oleh Kristus untuk ‘mengikat dan melepaskan’ (lih. Mat 16:19), artinya untuk mengajar dan memimpin umat-Nya. Dengan demikian, jika kita ingin sungguh- sungguh mengalami Kristus yang hadir di tengah kita dan mengajar kita, maka kita perlu mendengarkan ajaran Gereja Katolik. Selanjutnya, yang terpenting adalah bukan hanya sekedar mendengarkan, namun juga mempelajarinya dan melaksanakannya. Dengan demikian, kita dapat sungguh- sungguh hidup dan tinggal di dalam Kristus, yang menjadikan hidup kita menghasilkan buah yang limpah. Di dalam Kristus kita tidak akan tersesat, melainkan kita akan menemukan arti hidup dan mencapai tujuan hidup kita, yaitu kebahagiaan sejati. Inilah alasannya mengapa kita semua, terutama kaum muda, perlu memahami ajaran iman kita. Jangan menunggu sampai umur kita sudah lanjut baru mau mempelajari iman kita. Mari memberikan yang terbaik kepada Tuhan, yaitu: kasih kita kepada-Nya, sejak masa muda kita, dan seterusnya!
=============
Appendix
KGK 1718 Sabda bahagia sesuai dengan kerinduan kodrati akan kebahagiaan. Kerinduan ini berasal dari Allah. Ia telah meletakkannya di dalam hati manusia, supaya menarik mereka kepada diri-Nya, karena hanya Allah dapat memenuhinya….
KGK 526 “Menjadi anak” di depan Allah adalah syarat untuk masuk ke dalam Kerajaan surga (Bdk. Mat 18:3-4). Untuk itu, orang harus merendahkan diri (Bdk. Mat 23:12), menjadi kecil; lebih lagi: orang harus “dilahirkan kembali” (Yoh 3:7), “dilahirkan dari Allah” (Yoh 1:13), supaya “menjadi anak Allah” (Yoh 1:12).

KGK 543 Semua orang dipanggil supaya masuk ke dalam Kerajaan. Kerajaan mesianis ini pertama-tama diwartakan kepada anak-anak Israel (Bdk. Mat 10:5-7), tetapi diperuntukkan bagi semua orang dari segala bangsa (Bdk. Mat 8:11; 28:19). Siapa yang hendak masuk ke dalam Kerajaan itu, harus menerima sabda Yesus.
“Memang, sabda Tuhan diibaratkan benih, yang ditaburkan di ladang (lih. Mrk 4:14); mereka yang mendengarkan sabda itu dengan iman dan termasuk kawanan kecil Kristus (lih. Luk 12:32), telah menerima Kerajaan itu sendiri. Kemudian benih itu bertunas dan bertumbuh atas kekuatannya sendiri hingga waktu panen (lih. Mrk 4:26-29)” (Lumen Gentium 5).
KGK 1380 Adalah sangat layak bahwa Kristus hendak hadir di dalam Gereja-Nya atas cara yang khas ini. Karena Kristus dalam rupa yang kelihatan [saat itu hendak] meninggalkan mereka yang menjadi milik-Nya, maka Ia hendak memberi kepada kita kehadiran sakramenal-Nya; karena [saat itu hendak] Ia menyerahkan diri di salib untuk menyelamatkan kita, Ia menghendaki bahwa kita memiliki tanda kenangan cinta-Nya terhadap kita, yang dengannya mengasihi kita “sampai kesudahannya” (Yoh 13:1), bahkan sampai kepada menyerahkan hidup-Nya. Di dalam kehadiran-Nya dalam Ekaristi, Ia tinggal dengan cara yang rahasia di tengah kita sebagai Dia, yang telah mengasihi kita dan telah menyerahkan diri untuk kita (Bdk. Gal 2:20), dan Ia hadir di dalam tanda-tanda yang menyatakan dan menyampaikan cinta kasih ini.
“Gereja dan dunia sangat membutuhkan penghormatan kepada Ekaristi. Di dalam Sakramen cinta ini Yesus sendiri menantikan kita. Karena itu, tidak ada waktu yang lebih berharga daripada menemui Dia di sana: dalam penyembahan, dalam kontemplasi dengan penuh iman, dan siap untuk memberi silih bagi kesalahan besar dan ketidakadilan yang ada di dunia. Penyembahan kita tidak boleh berhenti” (Yohanes Paulus II, surat Dominicae cenae, 3).
KGK 1402 Di dalam satu doa tua Gereja memuji misteri Ekaristi: “O perjamuan kudus, di mana Kristus adalah santapan kita; kenangan akan sengsara-Nya, kepenuhan rahmat, jaminan kemuliaan yang akan datang”. Karena Ekaristi adalah upacara peringatan Paska Tuhan, dan karena kita, oleh “keikutsertaan kita pada altar… dipenuhi dengan semua rahmat dan berkat surgawi” (MR, Doa Syukur Agung Romawi 96), maka Ekaristi adalah juga antisipasi kemuliaan surgawi.
KGK 1419 Oleh karena Kristus telah pergi dari dunia ini kepada Bapa-Nya, maka dalam Ekaristi, Ia memberi kepada kita jaminan akan kemuliaan-Nya yang akan datang. Keikutsertaan dalam kurban kudus membuat hati kita menyerupai hati-Nya, menopang kekuatan kita dalam peziarahan hidup ini, membuat kita merindukan kehidupan abadi, serta menyatukan kita sekarang ini dengan Gereja surgawi, Perawan Maria yang kudus, dan dengan semua orang kudus.
Konsili Vatikan II, Konstitusi tentang Gereja, Lumen Gentium 9:
“Sesungguhnya akan tiba saatnya – demikianlah firman Tuhan, – Aku akan mengikat perjanjian baru dengan keluarga Israel dan keluarga Yuda … (Yer 31:31-34). Perjanjian baru itu diadakan oleh Kristus, yakni wasiat baru dalam darah-Nya (lih. 1Kor 11:25). Dari bangsa Yahudi maupun non- Yahudi, Ia memanggil suatu bangsa, yang akan bersatu padu bukan menurut daging, melainkan dalam Roh, dan akan menjadi umat Allah yang baru. Sebab mereka yang beriman akan Kristus, yang dilahirkan kembali bukan dari benih yang punah, melainkan dari yang tak dapat punah karena sabda Allah yang hidup (lih. 1Ptr 1:23), bukan dari daging, melainkan dari air dan Roh kudus (lih. Yoh 3:5-6), akhirnya dihimpun menjadi “keturunan terpilih, imamat rajawi, bangsa suci, umat pusaka – yang dulu bukan umat, tetapi sekarang umat Allah”(1Ptr 2:9-10).
Kepala umat masehi itu Kristus, “yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan demi pembenaran kita” (Rom 4:25), dan sekarang setelah memperoleh nama – berdaulat dengan mulia di sorga. Kedudukan umat itu ialah martabat dan kebebasan anak-anak Allah. Roh kudus diam di hati mereka bagaikan dalam kenisah. Hukumnya adalah perintah baru untuk mengasihi, seperti Kristus sendiri telah mengasihi kita (lih. Yoh 13:34).Tujuannya [adalah] Kerajaan Allah, yang oleh Allah sendiri telah dimulai di dunia, untuk selanjutnya disebarluaskan, hingga Ia membawanya mencapai kesempurnaan pada akhir jaman, ketika Kristus, hidup kita, menampakkan diri (lih. Kol 3:4), dan “makhluk sendiri akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan memasuki kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah” (Rom 8:21). Oleh karena itu umat masehi, meskipun kenyataannya tidak merangkum semua orang, dan tak jarang nampak sebagai kawanan kecil, namun bagi seluruh bangsa manusia merupakan benih kesatuan, harapan dan keselamatan yang kuat. Terbentuk oleh Kristus sebagai persekutuan hidup, cinta kasih dan kebenaran, umat itu oleh-Nya diangkat juga menjadi upaya penebusan bagi semua orang, dan diutus ke seluruh bumi sebagai cahaya dan garam dunia (lih. Mat 5:13-16).
CATATAN KAKI:
  1. St. Agustinus, De moribus eccl. 1,3,4: PL 32, 1312 [↩]
  2. St. Agustinus, Confessions, 10, 20: PL 32, 791 [↩]
  3. St. Thomas Aquinas, Expos. in symb. apost. I [↩

sumber: www.katolisitas.org